Searching...
Rabu, 10 Oktober 2012

Awas Formalin pada Nonmakanan..!!

Wartakotalive.com - Senyawa formaldehyde atau dikenal dengan istilah formalin sudah dinyatakan sebagai salah satu bahan kimia berbahaya oleh pemerintah. Sayangnya penggunaan bahan kimia ini sudah terlanjur banyak digunakan, baik pada bahan makanan maupun non makanan.

Seperti pada tahu, ikan, ayam potong, serta produk lain. Bahkan sudah sering ditindak pun, namun belum seluruhnya bersih dari formalin. Sementara pada bahan nonmakanan, ternyata bisa ditemui pada bahan-bahan olahan industri. Salah satunya di dalam bahan pencuci piring.

Semua produk diswash liquid atau cairan pencuci piring memang memerlukan bahan pengawet. Bahan pengawet ini berfungsi untuk mencegah pertumbuhan bakteri atau kuman yang dapat menyebabkan produk tergradasi atau rusak. Beberapa bahan pencuci piring menggunakan bahan pengawet berupa formalin.

"Ada beberapa alasan mengapa beberapa produk pencuci piring di Indonesia menggunakan formalin sebagai bahan utama. Pertama, formalin banyak digunakan karena harganya relatif murah. Kedua proses pengaplikasian sangat sederhana, tidak menggunakan satu peralatan khusus. Ketiga, memiliki kemampuan mengawetkan sangat baik," jelas Kepala Labolatorium Terpadu, Institut Pertanian Bogor (IPB), Zainal Alim Mas'ud, DEA, saat acara konferensi pers tentang ‘Waspada Bahaya Formalin dalam Sabun Pencuci Piring’, Senin ( 11/6).

Menurut Kepala Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr Leonardus Broto Kardono, formalin juga memiliki unsur aldehida yang bersifat mudah bereaksi dengan protein. Termasuk protein yang terdapat dalam tubuh manusia, seperti lambung. Apalagi jika formalin yang masuk ke tubuh memiliki dosis tinggi dan konsisten.

Selain formalin, sebenarnya telah ada pengawet lain yang lebih aman yang dapat digunakan dalam cairan pencuci piring, aeperti chloromethyl isopropyl carbonate. Bahan ini telah direkomendasikan oleh Food and Drug Administration Amerika (FDA).

Ia menerangkan, proses pencucian peralatan masak haruslah sempurna, yakni menghilangkan kotoran dan menghilangkan bahan kimia yang terdapat dalam pencuci piring.

Formalin tetap bisa digunakan, namun kadarnya diatur. Kadar maksimal yang bisa diterima hanya sebesar 0,1mg- 0,2 mg/liter pada makanan/minuman. Formalin melebihi ambang batas tubuh manusia berbahaya. Dampak jangka pendek bisa menimbulkan rasa pening namun tergantung daya tahan tubuh.

Sedangkan formalin sangat reaktif dan bisa memblok proses kerja tubuh yang berlangsung dengan baik yang dikhawatirkan menyebabkan kanker. (lis)

SUMBER ARTIKEL: Wartakotalive

Note:
ET Group memproduksi beberapa test kit analisis mutu pangan bermerk Easy Test dengan jenis varian antara lain Test Kit Formalin, Test Kit Boraks, Test Kit Methanil Yellow, Test Kit Rhodamine B, Test Kit Mutu Pangan 4 Varian, Test Kit Formalin Paket Industri, TEST KIT MUTU PANGAN 4 VARIAN (PAKET INDUSTRI), Test Kit Sianida, Test Kit Peroksida, Test Kit Hipoklorit (Kaporit), Test Kit Siklamat, Test Kit Sakarin, Test Kit Asam Salisilat, Test Kit Alkalinitas (Alkalinity), Test Kit Asam Sorbat, Test Kit Benzoat, Test Kit Oksalat (Oxalate), Test Kit Tiosianat (Thiocyanate), Test Kit Nitrit, Test Kit Iodat, Test Kit Oksalat, Test Kit Potassium Bromate (Kalium Bromat) dan macam-macam test kit lainnya.

EASY TEST KIT WEB SUPPORT - BAHASA INDONESIA: Easy Test Support, Penawaran Jual, Katalog Produk, ENGLISH LANGUAGE: Easy Test Support, Selling Offers, Products Catalog.

WEB SUPPORT RESMI CV. ET GROUP: CV. ET GROUP Business, Test Kit Shop, dan Easy Test Kit Info.
bahan berbahaya, bahan tambahan pangan, berita bahan berbahaya, berita kami, boraks, easy test info, formalin, methanil yellow, rhodamine b, test kit, tips cerdas

0 komentar:

Posting Komentar

 
Back to top!