Searching...
Senin, 10 September 2012

Ikan Selundupan dari Malaysia Mengandung Formalin

PONTIANAK, KOMPAS.com — Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Pontianak, Kalimantan Barat, menguji tiga sampel ikan selundupan asal Malaysia yang ditemukan di dalam kemasan rapi di Pelabuhan Pemangkat, Kabupaten Sambas. Hasil uji menunjukkan ikan-ikan selundupan asal Malaysia itu positif mengandung bahan pengawet berbahaya berupa formalin.

Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak Bambang Nugroho mengemukakan, pihaknya mengambil sampel di Pemangkat, pekan lalu, dan langsung mengujinya di laboratorium Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Barat. "Ikan itu masuk secara ilegal dari Malaysia ke Pontianak lalu dikirim ke Pemangkat untuk didistribusikan ke pasar-pasar tradisional di sekitarnya. Saat kami temukan, ikan-ikan itu masih terkemas rapi dan masih ada label sumber ikan, yakni Malaysia," kata Bambang, Selasa (6/9/2011) di Pontianak.

Penemuan ikan-ikan selundupan di Pemangkat itu terjadi beberapa hari setelah Polda Kalimantan Barat menangkap sebuah mobil boks pengangkut 1,9 ton ikan selundupan dari Malaysia di jalan Trans-Kalimantan, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya. Saat penangkapan di Ambawang, sopir mobil boks juga mengatakan bahwa ikan yang dibawanya diawetkan menggunakan formalin agar tahan sampai ke Pontianak.

"Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati setiap kali hendak membeli ikan. Kami berharap konsumen membeli ikan di tempat-tempat tepercaya dan yang memang hanya menjual ikan hasil tangkapan nelayan Kalimantan Barat," tutur Bambang.

Petugas PSDKP di Entikong juga menemukan lagi mobil boks pengangkut ikan dari Malaysia tanpa dokumen, Senin (5/9/2011) sore, beberapa saat setelah pintu Pos Pemeriksaan Lintas Batas Entikong, Kabupaten Sanggau, ditutup. Namun, kedua mobil pengangkut dua ton ikan kembung dan sarden itu melarikan diri saat diperiksa petugas.

Kedua mobil masing-masing diperiksa oleh petugas PSDKP, Yohanes dan Moses, dan ditemukan ikan tanpa dilengkapi dokumen di dalam mobil. Mobil diminta berbalik arah ke Pos Karantina untuk melengkapi dokumen, tetapi justru melarikan diri ke arah Kota Singkawang.

Yohanes dan Moses masih sempat mencatat identintas pengemudi dan nomor polisi kedua mobil itu. Kedua mobil itu masing-masing bernomor polisi KB 9684 CF yang dikemudikan oleh Mizwar dan KB 6950 C yang dikemudikan oleh Asun. "Kedua mobil nekat hendak menabrak petugas kami yang memeriksa dan berhasil meloloskan diri. Itu menjadi bukti bahwa penyelundupan ikan asal Malaysia masih terus terjadi," ujar Bambang.

Penulis : Agustinus Handoko, Editor : Nasru Alam Aziz (Sumber Tulisan: Kompas.Com)

Note:
ET Group memproduksi beberapa test kit analisis mutu pangan bermerk Easy Test dengan jenis varian antara lain Test Kit Formalin, Test Kit Boraks, Test Kit Methanil Yellow, Test Kit Rhodamine B, Test Kit Mutu Pangan 4 Varian, Test Kit Formalin Paket Industri, TEST KIT MUTU PANGAN 4 VARIAN (PAKET INDUSTRI), Test Kit Sianida, Test Kit Peroksida, Test Kit Hipoklorit (Kaporit), Test Kit Siklamat, Test Kit Sakarin, Test Kit Asam Salisilat, Test Kit Alkalinitas (Alkalinity), Test Kit Asam Sorbat, Test Kit Benzoat, Test Kit Oksalat (Oxalate), Test Kit Tiosianat (Thiocyanate), Test Kit Nitrit, Test Kit Iodat, Test Kit Oksalat, Test Kit Potassium Bromate (Kalium Bromat) dan macam-macam test kit lainnya.

EASY TEST KIT WEB SUPPORT - BAHASA INDONESIA: Easy Test Support, Penawaran Jual, Katalog Produk, ENGLISH LANGUAGE: Easy Test Support, Selling Offers, Products Catalog.

WEB SUPPORT RESMI CV. ET GROUP: CV. ET GROUP Business, Test Kit Shop, dan Easy Test Kit Info.
bahan berbahaya, bahan tambahan pangan, berita bahan berbahaya, berita kami, boraks, easy test info, formalin, methanil yellow, rhodamine b, test kit, tips cerdas

0 komentar:

Posting Komentar

 
Back to top!