BERITAJAKARTA.COM — Masih maraknya penyalahgunaan bahan berbahaya yang digunakan dalam makanan membuat masyarakat resah. Untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perdagangan mencanangkan Pantauan Pasar Aman dari Bahan Berbahaya.
DKI Jakarta ditetapkan sebagai percontohan yang ditandai dengan ditetapkan lima pasar di ibu kota sebagai pasar aman. Kelima pasar tersebut yaitu Pasar Cibubur, Pasar Johar Baru, Pasar Tebet Barat, Pasar Grogol, serta Pasar Koja Baru.
Pencanangan pasar aman dari bahan berbahaya ini dilakukan di Pasar Cibubur, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (19/4).
Kepala Badan POM RI, Lucky S Slamet, mengatakan DKI Jakarta merupakan barometer bagi daerah lainnya, sehingga memiliki peran penting sebagai perintisan pasar percontohan. "Sebagai ibu kota negara tentunya DKI berperan sebagai barometer bagi daerah lain. Hasil koordinasi dengan Pemprov DKI disepakati 5 pasar sebagai percontohan, yakni pasar Cibubur, Johar Baru, Tebet Barat, Grogol, Koja Baru," ujarnya, Jumat (19/4).
Program ini, kata Lucky, merupakan tindak lanjut dari maraknya penyalahgunaan bahan berbahaya dalam makaman yang masih terus ditemukan. Bahkan peredaran bahan berbahaya ini semakin meluas sampai ke jajanan di sekolah.
"Hasil pengawasan Badan POM menunjukan masih maraknya penyalahgunaan bahan berbahaya, seperti formalin disalahgunakan sebagai pengawet makanan, boraks disalahgunakkan sebagai pengenyal atau perenyah makanan, dan pewarna non pangan sebagai pewarna pangan," kata Lucky.
Inisiasi program pantauan pasar aman bahan berbahaya ini, lanjut Lucky, akan berlangsung selama 3 tahun, hingga 2015, dengan target dicanangkan di 108 kota di 31 provinsi. Sedangkan pemilihan pasar contoh dilakukan melalui koordinasi pemerintah setempat sehingga menjadi komitmen bersama dalam mengawal implementasi pasar yang aman bahan berbahaya.
Karena itu, dikatakan Lucky, komunitas pasar, termasuk masyarakat luas, pemerintah daerah setempat dan pemangku kepentingan, diharapkan dapat terus berperan aktif dalam mendukung dan memonitor implementasi program pasar aman dari bahan berbahaya di daerahnya masing-masing.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati, mengatakan program pasar bebas bahan berbahaya ini akan terus dikembangkan. "Program pasar bebas bahan berbahaya ini akan kita coba di Pasar kecil terlebih dulu, setelah itu baru pasar besar," ujarnya.
Jika program ini dijalankan, Dien yakin selain kehidupan masyarakat lebih sehat, tentunya juga akan dapat mengurangi beban Kartu Jakarta Sehat (KJS). Karena akibat dari penyalahgunaan kimia pada makanan akan berdampak langsung terhadap fungsi ginjal. "Kalau bisa dicegah kan banyak uang bisa hemat. Coba bayangkan, Rp 1,2 juta sekali cuci darah kalau seminggu dua kali cuci coba hitung berapa biaya yang mesti dikeluarkan sebulan, terus setahun berapa," ungkapnya.
SUMBER ARTIKEL: beritajakarta.com
DKI Jakarta ditetapkan sebagai percontohan yang ditandai dengan ditetapkan lima pasar di ibu kota sebagai pasar aman. Kelima pasar tersebut yaitu Pasar Cibubur, Pasar Johar Baru, Pasar Tebet Barat, Pasar Grogol, serta Pasar Koja Baru.
Pencanangan pasar aman dari bahan berbahaya ini dilakukan di Pasar Cibubur, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (19/4).
Kepala Badan POM RI, Lucky S Slamet, mengatakan DKI Jakarta merupakan barometer bagi daerah lainnya, sehingga memiliki peran penting sebagai perintisan pasar percontohan. "Sebagai ibu kota negara tentunya DKI berperan sebagai barometer bagi daerah lain. Hasil koordinasi dengan Pemprov DKI disepakati 5 pasar sebagai percontohan, yakni pasar Cibubur, Johar Baru, Tebet Barat, Grogol, Koja Baru," ujarnya, Jumat (19/4).
Program ini, kata Lucky, merupakan tindak lanjut dari maraknya penyalahgunaan bahan berbahaya dalam makaman yang masih terus ditemukan. Bahkan peredaran bahan berbahaya ini semakin meluas sampai ke jajanan di sekolah.
"Hasil pengawasan Badan POM menunjukan masih maraknya penyalahgunaan bahan berbahaya, seperti formalin disalahgunakan sebagai pengawet makanan, boraks disalahgunakkan sebagai pengenyal atau perenyah makanan, dan pewarna non pangan sebagai pewarna pangan," kata Lucky.
Inisiasi program pantauan pasar aman bahan berbahaya ini, lanjut Lucky, akan berlangsung selama 3 tahun, hingga 2015, dengan target dicanangkan di 108 kota di 31 provinsi. Sedangkan pemilihan pasar contoh dilakukan melalui koordinasi pemerintah setempat sehingga menjadi komitmen bersama dalam mengawal implementasi pasar yang aman bahan berbahaya.
Karena itu, dikatakan Lucky, komunitas pasar, termasuk masyarakat luas, pemerintah daerah setempat dan pemangku kepentingan, diharapkan dapat terus berperan aktif dalam mendukung dan memonitor implementasi program pasar aman dari bahan berbahaya di daerahnya masing-masing.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati, mengatakan program pasar bebas bahan berbahaya ini akan terus dikembangkan. "Program pasar bebas bahan berbahaya ini akan kita coba di Pasar kecil terlebih dulu, setelah itu baru pasar besar," ujarnya.
Jika program ini dijalankan, Dien yakin selain kehidupan masyarakat lebih sehat, tentunya juga akan dapat mengurangi beban Kartu Jakarta Sehat (KJS). Karena akibat dari penyalahgunaan kimia pada makanan akan berdampak langsung terhadap fungsi ginjal. "Kalau bisa dicegah kan banyak uang bisa hemat. Coba bayangkan, Rp 1,2 juta sekali cuci darah kalau seminggu dua kali cuci coba hitung berapa biaya yang mesti dikeluarkan sebulan, terus setahun berapa," ungkapnya.
SUMBER ARTIKEL: beritajakarta.com
Note:
ET Group memproduksi beberapa test kit analisis mutu pangan bermerk Easy Test dengan jenis varian antara lain Test Kit Formalin, Test Kit Boraks, Test Kit Methanil Yellow, Test Kit Rhodamine B, Test Kit Mutu Pangan 4 Varian, Test Kit Formalin Paket Industri, TEST KIT MUTU PANGAN 4 VARIAN (PAKET INDUSTRI), Test Kit Sianida, Test Kit Peroksida, Test Kit Hipoklorit (Kaporit), Test Kit Siklamat, Test Kit Sakarin, Test Kit Asam Salisilat, Test Kit Alkalinitas (Alkalinity), Test Kit Asam Sorbat, Test Kit Benzoat, Test Kit Oksalat (Oxalate), Test Kit Tiosianat (Thiocyanate), Test Kit Nitrit, Test Kit Iodat, Test Kit Oksalat, Test Kit Potassium Bromate (Kalium Bromat) dan macam-macam test kit lainnya.
EASY TEST KIT WEB SUPPORT - BAHASA INDONESIA: Easy Test Support, Penawaran Jual, Katalog Produk, ENGLISH LANGUAGE: Easy Test Support, Selling Offers, Products Catalog.
WEB SUPPORT RESMI CV. ET GROUP: CV. ET GROUP Business, Test Kit Shop, dan Easy Test Kit Info.
bahan berbahaya, bahan tambahan pangan, berita bahan berbahaya, berita kami, boraks, easy test info, formalin, methanil yellow, rhodamine b, test kit, tips cerdas
ET Group memproduksi beberapa test kit analisis mutu pangan bermerk Easy Test dengan jenis varian antara lain Test Kit Formalin, Test Kit Boraks, Test Kit Methanil Yellow, Test Kit Rhodamine B, Test Kit Mutu Pangan 4 Varian, Test Kit Formalin Paket Industri, TEST KIT MUTU PANGAN 4 VARIAN (PAKET INDUSTRI), Test Kit Sianida, Test Kit Peroksida, Test Kit Hipoklorit (Kaporit), Test Kit Siklamat, Test Kit Sakarin, Test Kit Asam Salisilat, Test Kit Alkalinitas (Alkalinity), Test Kit Asam Sorbat, Test Kit Benzoat, Test Kit Oksalat (Oxalate), Test Kit Tiosianat (Thiocyanate), Test Kit Nitrit, Test Kit Iodat, Test Kit Oksalat, Test Kit Potassium Bromate (Kalium Bromat) dan macam-macam test kit lainnya.
EASY TEST KIT WEB SUPPORT - BAHASA INDONESIA: Easy Test Support, Penawaran Jual, Katalog Produk, ENGLISH LANGUAGE: Easy Test Support, Selling Offers, Products Catalog.
WEB SUPPORT RESMI CV. ET GROUP: CV. ET GROUP Business, Test Kit Shop, dan Easy Test Kit Info.
bahan berbahaya, bahan tambahan pangan, berita bahan berbahaya, berita kami, boraks, easy test info, formalin, methanil yellow, rhodamine b, test kit, tips cerdas
0 komentar:
Posting Komentar