Searching...
Selasa, 14 Mei 2013

Bahaya Mengkonsumsi Jajanan Yang Mengandung Formalin

Makanan merupakan kebutuhan bagi semua mahluk hidup termasuk manusia. Makanan dibutuhkan untuk memperoleh energi yang digunakan untuk beraktifitas sehari-hari. Pada umumnya makanan hanya mampu bertahan dalam waktu beberapa hari atau beberapa jam sampai makanan tidak lagi dapat dikonsumsi sehingga harus dibuang. Untuk pelaku bisnis makanan, hal ini merupakan salah satu kendala yang harus diatasi. Untuk itu diperlukan campuran khusus agar makanan yang diproduksi dapat bertahan lebih lama. Salah satu alternatif agar makanan lebih tahan lama adalah dengan menambahkan bahan pengawet dalam makanan.

Tujuan Penggunaan pengawet dalam produk pangan dalam prakteknya berperan sebagai antimikroba atau antioksidan yang berfungsi mencegah makanan menjadi tengik, pencoklatan, dan perkembangan noda hitam yang disebabkan oleh perubahan kimiawi dalam makanan tersebut. Seringkali ada salah pengertian mengenai pengawet untuk makanan yang seolah-olah aman digunakan tetapi sebenarnya menyebabkan kerusakan organ tubuh manusia apabila di gunakan dalam jangka panjang (toksisitas kronik). Salah satu penyalahgunaan penggunaan pengawet yaitu penggunaan formalin pada makanan.

Formalin adalah larutan tak berwarna, mudah larut dalam air, mudah menguap, dan mempunyai bau yang tajam.  Formalin ini biasa digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan untuk peralatan rumah sakit serta untuk pengawet mayat. formalin banyak disalah gunakan untuk pengawet bahan makanan sehari-hari. Penggunaan formalin perlu diwaspadai karena formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Jika kandungannya dalam tubuh tinggi, akan bereaksi secara kimia dengan hampir semua zat di dalam sel sehingga menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian sel yang menyebabkan keracunan pada tubuh, Selain itu, kandungan formalin yang tinggi dalam tubuh juga menyebabkan iritasi lambung, alergi, bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) dan bersifat mutagen (menyebabkan perubahan fungsi sel/jaringan), serta orang yang mengonsumsinya akan muntah, diare bercampur darah, kencing bercampur darah, dan kematian yang disebabkan adanya kegagalan peredaran darah. Formalin bila menguap di udara, berupa gas yang tidak berwarna, dengan bau yang tajam menyesakkan, sehingga merangsang hidung, tenggorokan, dan mata.

Dampak penggunaan formalin yang tidak tepat bagi manusia diantaranya efek langsung terlihat seperti iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual, muntah, rasa terbakar, sakit perut dan pusing. Sedangkan dalam jangka waktu yang lama dan berulang terjadinya iritasi, mata berair, gangguan pada pencernaan, hati, ginjal, pankreas, system saraf pusat, menstruasi serta diduga bersifat karsinogen (menyebabkan kanker). Mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung formalin, efek sampingnya terlihat setelah jangka panjang, karena terjadi akumulasi formalin dalam tubuh.

Bagaimana mengenali kemungkinan suatu produk pangan mengandung formalin sebagai pengawetnya, Berikut ini terdapat beberapa ciri penggunaan formalin, walaupun tidak terlampau khas untuk mengenali pangan berformalin, namun dapat membantu membedakannya dari pangan tanpa formalin. Ciri-ciri makanan yang mengandung formalin :

a.   Tahu (Bentuknya sangat bagus, Kenyal tapi tidak padat, Tidak mudah hancur dan awet sampai 3 hari pada suhu kamar dan bisa tahan 15 hari dalam kulkas, Bau agak menyengat, Aroma kedelai sudah tak nyala lagi),

b.   Bakso (Teksturnya sangat kenyal, Awet, setidaknya pada suhu kamar bisa tahan sampai 5 hari),

c.  Ikan (Warna putih bersih, Kenyal, Insangnya berwarna merah tua dan bukan merah segar, Awet pada suhu kamar sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk, Tidak terasa bau amis ikan),

d.   Ikan Asin (Ikan berwarna bersih cerah, tidak berbau khas ikan,  awet sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar, tidak mudah hancur,  tidak dihinggapi lalat),

e.   Ayam potong (Berwarna putih bersih, Teksturnya kencang, Tidak disukai lalat, Tidak mudah busuk atau awet dalam beberapa hari),

f.   Mie basah (Bau sedikit menyengat, Mie tampak mengkilat (seperti berminyak), tidak mudah putus, dan tidak lengket, Awet sampai dua hari dalam suhu kamar, dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es).

Tips dan saran bagi konsumen diantaranya : konsumen lebih berhati – hati dalam memilih produk pangan, Konsumen harus curiga dengan harga jual murah, perhatikan ciri-ciri produk yang mengandung formalin bila ragu tidak perlu dibeli, cari dan tambah pengetahuan melalui seminar, televisi, radio, koran, leaflet, booket, dan poster.  Hidup Sehat dengan Pangan yang Sehat

SUMBER ARTIKEL: radarbanten. com - Oleh : Arovian Yuliardi, S. Farm, Apt

Note:
ET Group memproduksi beberapa test kit analisis mutu pangan bermerk Easy Test dengan jenis varian antara lain Test Kit Formalin, Test Kit Boraks, Test Kit Methanil Yellow, Test Kit Rhodamine B, Test Kit Mutu Pangan 4 Varian, Test Kit Formalin Paket Industri, TEST KIT MUTU PANGAN 4 VARIAN (PAKET INDUSTRI), Test Kit Sianida, Test Kit Peroksida, Test Kit Hipoklorit (Kaporit), Test Kit Siklamat, Test Kit Sakarin, Test Kit Asam Salisilat, Test Kit Alkalinitas (Alkalinity), Test Kit Asam Sorbat, Test Kit Benzoat, Test Kit Oksalat (Oxalate), Test Kit Tiosianat (Thiocyanate), Test Kit Nitrit, Test Kit Iodat, Test Kit Oksalat, Test Kit Potassium Bromate (Kalium Bromat) dan macam-macam test kit lainnya.

EASY TEST KIT WEB SUPPORT - BAHASA INDONESIA: Easy Test Support, Penawaran Jual, Katalog Produk, ENGLISH LANGUAGE: Easy Test Support, Selling Offers, Products Catalog.

WEB SUPPORT RESMI CV. ET GROUP: CV. ET GROUP Business, Test Kit Shop, dan Easy Test Kit Info.
bahan berbahaya, bahan tambahan pangan, berita bahan berbahaya, berita kami, boraks, easy test info, formalin, methanil yellow, rhodamine b, test kit, tips cerdas

0 komentar:

Posting Komentar

 
Back to top!