Searching...
Rabu, 28 Agustus 2013

Daging dan Tahu di Pasar Daik dan Dabo Mengandung Formalin dan Boraks

Lingga – Ternyata dari hasil sidak yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Lingga bersama pihak kecamatan terkait, diketahui adanya kandungan bahan pengawet berbahaya seperti formalin dan boraks pada makanae Tahu dan daging yang beredar di pusat pasar ikan dan sayur baik di Daik Lingga, maupun di Dabo Singkep. Penelitian atau dari uji labor dari bahan makanan dan daging yang diambil sampelnya pada saat sidak gabungan di bulan Ramadan lalu, telah ditemukan adanya bahan pengawet berbahaya tersebut. Di pasar Daik Lingga misalnya, ditemukan jenis bahan pengawet berbahaya untuk daging yang dijual jenis formalin. Sedangkan di pasar Dabo juga ada mengandung jenis bahan pengawet jenis boraks yang ditemukan di makanan Tahu. Seperti diketahui sebelumnya produksi rumahan pembuatan tahu di Dabo sentranya di kawasan Bukit Abun, Kelurahan Dabo Lama.

Sementara di pasar Daik Lingga, daging yang dijual di pasar berasal dari Tanjungpinang dan bukan dari peternak lokal yang ada di Lingga. Namun, menurut Kadiskes Lingga Ignatius Luti, menyatakan zat pengawet makanan jenis yang dipergunakan para pedagang ‘masih dalam ambang batas’ yang diperbolehkan. Bagaimanapun, pihaknya telah memanggil dan meminta keterangan kepada pembuat bahan makann yang menggunakan bahan pengawet berbahaya tersebut dan ditegaskan agar tidak lagi menjual makanan itu dipasaran untuk kepentingan pribadi tetapi membahayakan orang lain. Sidak yang dilakukan pada Kamis (22/8) adalah untuk mengecek langsung apakah para pedagang masih melakukan praktik haram tersebut. “Kita akan lakukan terus pembinaan serta pengawasan secara kontinyu,” kata dia. Senada dikatakan Kasi Penyehatan Lingkungan Dinkes Lingga Sri Dewi, program pemantauan dan pengawasan akan terus dilakukan dengan melakukan pembinaan dan memantau hasil produk olahan makanan industri rumahan yang mereka jual di pasar. “Dari hasil sidak ini juga, kita ambil lagi sampelnya dan akan kita kirim ke Batam untuk diuji lebih seksama di sana. Hasilnya nanti akan kita sampaikan,” kata dia.

Formalin atau disebut metanal adalah senyawa kimia berbentuk gas atau cair. Bisa larut dalam air. Biasanya dijual dalam kadar larutan 37 persen. Sebenarnya digunakan untuk membasmi sebagian bakteri (disinfektan) dan bahan pengawet dalam vaksinasi. Larutannya, formaldehida dipakai untuk mengeringkan kulit, membalsem dan atau mengawetkan mayat (bangkai). Sementara para pedagang ikan segar, ayam potong, mie basah atau tahu, menggunakannya untuk daya tahan, seperti pada tahu membuat bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur dan kelihatan awet hingga beberapa hari dan juga tak mudah basi. Sedangkan boraks dibuat sebagai bahan deterjen dan akan sama dengan formalin jika dijadikan bahan pengawet makanan atau daging. (arn,cb)

Sumber: l i n g g a p o s . c o m

0 komentar:

Posting Komentar

 
Back to top!