Searching...
Rabu, 12 Juni 2013

Formalin ditemukan pada ikan di Banda Aceh

BANDA ACEH - Ikan mengandung formalin sepertinya bukan lagi sekadar dugaan. Penelitian di bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) yang dilakukan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unsyiah membuktikan adanya kandungan zat berbahaya pada ikan yang beredar di pasar.

Pakar Kesmavet FKH Unsyiah, Dr drh Nurliana MSi menjawab Serambi, Sabtu (8/6) menjelaskan, kesmavet merupakan ilmu yang berhubungan dengan hewan dan bahan/produk asal hewan yang secara langsung atau tidak langsung memengaruhi kesehatan manusia.

“Kalau dari penelitian yang sudah dilakukan di laboratorium Kesmavet, memang ada formalin (di ikan) dengan konsentrasi yang bervariasi,” ungkap Nurliana.

Selain pada ikan segar, lanjut Nurliana, hasil penelitian mahasiswa juga menemukan adanya kandungan formalin pada ikan asin, teri, keumamah, dan udang.

Dijelaskan, formalin sangat berbahaya bagi kesehatan karena bersifat karsinogenik (menyebabkan kangker). Dampaknya baru akan terasa nanti, ketika formalin telah terakumulasi dalam tubuh.

“Sekarang saja kita bisa melihat kalau penderita kangker di Indonesia terus meningkat,” ujar dosen yang akrab disapa Nuna ini.

Nuna juga membuka klinik onkologi (kangker) di Banda Aceh. Di kliniknya, Nuna menyebutkan ada lima sampai 10 orang penderita kangker yang datang setiap malam.

“Pertanyaannya mengapa? Itu salah satunya disebabkan oleh makanan mengandung formalin, yang sudah terakumulasi sekian lama di dalam tubuh,” tegasnya.

Kontrol dan pengawasan

Peneliti di FKH Unsyiah berharap pemerintah daerah agar memberi perhatian yang lebih besar terhadap masalah kesehatan masyarakat. Salah satunya dengan memperkuat sistem kontrol dan pengawasan.

“Perlu ada koordinasi yang kuat dari masing-masing lembaga. Jika BBPOM mengawasi ketika telah dipasarkan, maka dinas perikanan mengawasi dan memeriksa sebelum ikan dipasarkan. Penyuluhan kepada nelayan juga harus diberikan agar mereka mengerti akan bahaya formalin,” terangnya.

Sementara kepada masyarakat selaku konsumen, ia meminta agar jeli dalam memilih ikan. Ikan yang mengandung formalin biasanya tidak dikerubuti lalat. “Namun ada juga lalat yang mau hinggap jika kandungan formalinnya itu sedikit,” tutur Nuna.(yos)

SUMBER ARTIKEL: POM (pom.go.id)

Note:
ET Group memproduksi beberapa test kit analisis mutu pangan bermerk Easy Test dengan jenis varian antara lain Test Kit Formalin, Test Kit Boraks, Test Kit Methanil Yellow, Test Kit Rhodamine B, Test Kit Mutu Pangan 4 Varian, Test Kit Formalin Paket Industri, TEST KIT MUTU PANGAN 4 VARIAN (PAKET INDUSTRI), Test Kit Sianida, Test Kit Peroksida, Test Kit Hipoklorit (Kaporit), Test Kit Siklamat, Test Kit Sakarin, Test Kit Asam Salisilat, Test Kit Alkalinitas (Alkalinity), Test Kit Asam Sorbat, Test Kit Benzoat, Test Kit Oksalat (Oxalate), Test Kit Tiosianat (Thiocyanate), Test Kit Nitrit, Test Kit Iodat, Test Kit Oksalat, Test Kit Potassium Bromate (Kalium Bromat) dan macam-macam test kit lainnya.

EASY TEST KIT WEB SUPPORT - BAHASA INDONESIA: Easy Test Support, Penawaran Jual, Katalog Produk, ENGLISH LANGUAGE: Easy Test Support, Selling Offers, Products Catalog.

WEB SUPPORT RESMI CV. ET GROUP: CV. ET GROUP Business, Test Kit Shop, dan Easy Test Kit Info.
bahan berbahaya, bahan tambahan pangan, berita bahan berbahaya, berita kami, boraks, easy test info, formalin, methanil yellow, rhodamine b, test kit, tips cerdas

0 komentar:

Posting Komentar

 
Back to top!