Searching...
Jumat, 25 Mei 2012

Pedagang Terindikasi Ayam Yang Dijual Mengandung Formalin

Jakarta - Untuk menjamin keamaan serta kenyamanan masyarakat dalam mengonsumsi daging ayam, Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan kembali menggelar razia daging ayam berformalin di Pasar Keayoranlama. Hasilnya, petugas berhasil menyita sedikitnya 186 ekor daging ayam karena terindikasi mengandung formalin.

"Dari operasi yang kami lakukan dari sekitar pukul 03.00-05.00 pagi tadi, kami ambil 49 sampel daging ayam. Hasilnya, terdapat 6 sampel dari 5 pedagang yang positif, sehingga dagangan mereka berupa 186 ekor daging ayam kita sita," ujar Nurhasan, Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan.

Dikatakan Nurhasan, bukan hanya daging ayam saja yang disita, melainkan juga ada hati ayam yang juga terindikasi mengandung formalin. Selain itu, petugas menangkap tangan pedagang yang mencuci daging ayamnya dengan formalin. "Kita dapati memang dia diluar pasar berdagangnya yaitu di jalanan. Kita sita dari pedagang itu 300 cc cairan formalin, 4 kilogram hati ayam, dan 4 kilogram daging ayam yang sudah dipotong-potong," paparnya.

Diungkapkan Nurhasan, pedagang-pedagang yang menggunakan formalin untuk daging ayamnya langsung didata dan dibawa ke kantor Sudin Pertanian dan Perikanan Jakarta Selatan. "Mereka (para pedagang) harus membuat pernyataan tidak akan lagi memakai formalin. Dan jika nanti kedapatan lagi menggunakan formalin pada operasi lanjutan, akan kita limpahkan ke aparat hukum," tegasnya.

Cholil (44) salah satu pedagang yang tertangkap tangan sedang mencuci ayam dengan formalin mengatakan, dirinya mengetahui bahaya menggunakan zat terlarang untuk makanan tersebut. Namun karena tuntutan ekonomi, membuat dirinya terpaksa mengesampingkan efek yang akan ditimbulkan jika konsumen mengkonsumsi daging ayam berformalin tersebut.

"Tahu sih bahayanya, tapi kalau tidak begitu ya cepat bau. Saya baru lima bulan menggunakannya, dan peredaran daging dari saya biasa dijual ke warung-warung di sekitaran Ciputat," tutur Cholil yang mengaku kerap menjual rata-rata 30 ekor ayam setiap harinya.
Razia seperti ini akan terus dilakukan Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan. Karena tahun ini, Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan telah mencanangkan Pasar Kebayoranlama dan Pasar Mayestik bebas dari daging ayam berformalin.

Produksi Peternakan Ayam

Produksi unggas pedaging di Kabupaten Lebak, Banten, mencapai 15 juta ekor per tahun dan bisa menyerap tenaga kerja hingga 1.500 orang.

"Saat ini prospek usaha ternak unggas pedaging cukup bagus dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Kepala Produksi Dinas Peternakan Kabupaten Lebak, Supadma di Rangkasbitung.

Supadma mengatakan, selama ini minat masyarakat untuk menggeluti bidang usaha peternakan unggas cukup tinggi.

Pemasaran unggas pedaging begitu mudah dan tidak merugikan peternak. Saat ini, kata dia, mereka para peternak rakyat menjalin kerja sama dengan perusahaan inti seperti PT Sierad Anwar.

Mereka perusahaan inti hampir sebagian berada di daerah Lebak bagian barat dan timur. Keberadaan perusahaan inti tentu sangat membantu perekonomian masyarakat juga bisa menyerap tenaga kerja.

"Semua produksi peternak rakyat ditampung oleh perusahaan inti dengan pembayaran tunai," katanya.

Dia mengatakan, saat ini produksi unggas pedaging di Kabupaten Lebak mencapai 15 juta per tahun atau rata-rata 1,2 juta per bulan. Dari 15 juta ekor tersebut, kata dia, jumlah kandang sebanyak 630 kandang dan setiap kandang diisi 5.000 ekor unggas.Dari 630 kandang jika merekrut tenaga lokal rata-rata dua orang maka merekrut tenaga kerja sebanyak 1.200 orang.
"Itu belum ditambah dengan sopir, pengecer dan lainnya," katanya.

Ia juga mengatakan, pemerintah daerah terus mendorong masyarakat agar berinvestasi usaha bidang peternakan karena dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Selama ini, kata dia, pihaknya memfasilitasi terhadap peternak rakyat agar usaha mereka bisa berkembang. Sebab peternak unggas pedaging yang berkembang di Kabupaten Lebak setelah menjalin dengan perusahaan inti.

Produksi unggas pedaging Lebak surplus dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Serang, Tangerang, dan Jakarta.

"Setiap hari unggas pedaging dari Lebak dipasok ke luar daerah," katanya.

Sementara itu, Aep (45) peternak unggas warga Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak mengaku dirinya setiap produksi ditampung oleh perusahaan inti dengan harga relatif menguntungkan.

"Kami setiap produksi mencapai 25.000 ekor dengan jumlah lima kandang serta 10 tenaga kerja," katanya.

(Sumber: beritadaerah.com 22 Mei 2012)

Note:
ET Group memproduksi beberapa test kit analisis mutu pangan bermerk Easy Test dengan jenis varian antara lain Test Kit Formalin, Test Kit Boraks, Test Kit Methanil Yellow, Test Kit Rhodamine B, Test Kit Mutu Pangan 4 Varian, Test Kit Formalin Paket Industri, TEST KIT MUTU PANGAN 4 VARIAN (PAKET INDUSTRI), Test Kit Sianida, Test Kit Peroksida, Test Kit Hipoklorit (Kaporit), Test Kit Siklamat, Test Kit Sakarin, Test Kit Asam Salisilat, Test Kit Alkalinitas (Alkalinity), Test Kit Asam Sorbat, Test Kit Benzoat, Test Kit Oksalat (Oxalate), Test Kit Tiosianat (Thiocyanate), Test Kit Nitrit, Test Kit Iodat, Test Kit Oksalat, Test Kit Potassium Bromate (Kalium Bromat) dan macam-macam test kit lainnya.

EASY TEST KIT WEB SUPPORT - BAHASA INDONESIA: Easy Test Support, Penawaran Jual, Katalog Produk, ENGLISH LANGUAGE: Easy Test Support, Selling Offers, Products Catalog.

WEB SUPPORT RESMI CV. ET GROUP: CV. ET GROUP Business, Test Kit Shop, dan Easy Test Kit Info.

Tag: analisis cepat, bahan berbahaya pada makanan, boraks dalam makanan, cyanide test kit, easy test, formalin dalam makanan, info kita, nitrite test kit, test kit, test kit borak, test kit formalin, test kit methanyl yellow, test kit nitrit, test kit pewarna batik, test kit rhodamin b, test kit sianida

0 komentar:

Posting Komentar

 
Back to top!